A.
Keputusan Investasi
1.
Pengertian Investasi
Yaitu keputusan yang menyangkut
masalah bagaimana manajer harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk – bentuk
investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan. Jenis dan besarnya
investasi tersebut akan mempengaruhi tingkat keuntungannya. Keuntungan yang
diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti,
karenanya investasi akan menanggung resiko atau ketidak-pastian. Resiko dan
ketidak-pastian dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan. Investasi berarti pengeluaran dana saat ini
dengan harapan memperoleh hasil atau keuntungan di masa datang. Dilihat dari
dimensi waktu, investasi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a)
Investasi jangka pendek (satu tahun atau kurang
), yaitu investasi pada aktiva lancar (modal kerja), seperti: kas, piutang,
inventori, surat-surat berharga.
b)
Investasi jangka panjang ( lebih dari satu
tahun), yaitu investasi pada asset riil, seperti: tanah, bangunan, peralatan
kantor, kendaraan , asset riil lainnya, dan invesasti pada asset finansial
seperti : investasi pada saham dan obligasi.
Keputusan investasi mempunyai
dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil harus
dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang
pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital budgeting yakni
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun.
Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal
: (Sutrisno, 2007: 121-122)
2.
Metode Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Ada beberapa alat analisa atau
metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan antara lain :
a)
Metode Net Present Value
Net Present value adalah selisih antara nilai sekarang
dari cash flow dengan nilai sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama
yang harus dilakukan adalah menghitung present value dari penerimaan dengan
tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi. Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara PV
dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai posotif, artinya
investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari cash
flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak
layak.
b)
Metode Payback Period
Payback period adalah suatu metode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang
diterima, atau dengan kata lain bahwa payback period digunakan untuk mengukur
lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula.
c)
Metode Profitability Index
Metode ini
menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan present
value dari investasi. Bila Profitability Index lebih besar dari 1 maka proyek
investasi layak untuk dijalankan.
d)
Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan
dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka
yang dipergunakan adalah laba setelah pajak
dibagi dengan rata-rata investasi.
e)
Metode Internal Rate of Return
Internal Rate of return atau Yield untuk suatu
investasi adalah tingkat bunga yang menyamakan present value arus kas keluar
dan present value arus kas masuk.
3.
Stuktur Modal
a)
Pengertian stuktur modal
Berikut pengertian stuktur modal menurut para ahli :
Menurut J. Fred Weston dan Thomas E
Copeland (1996) mengatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan permanen yang
terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.
Menurut Frank J Fabozzi and Pamela
Peterson (2000), capital structure is the combination of debt and equity used
to finance a firm’s projects. The capital structure of a firm is some mix of
debt, internally generated equity, and new equity.
Menurut Keown et.al (2000), struktur
modal adalah paduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan
oleh perusahaan.
Menurut Farah Margaretha (2004),
struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas
utang jangka panjang dan modal sendiri.
Jadi, berdasarkan beberapa referensi
tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa struktur modal adalah proposi dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan
jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal, dengan
demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek.
Sedangkan pengertian struktur keuangan menurut Farah Margaretha (2004)
menggambarkan susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang
jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri.
Utang jangka pendek tidak
diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis ini umumnya bersifat
spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan) sementara itu utang
jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang (lebih
dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para
manajer keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari
utang jangka panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya
mempertimbangkan sumber dana jangka panjang (Handono Mardiyanto, 2009).
Kebutuhan dana yang berasal dari
dalam atau sering disebut modal sendiri adalah modal yang berasal dari
perusahaan itu sendiri seperti cadangan laba yang berasal dari pemilik seperti
modal saham. Modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko
perusahaan dan dijadikan jaminan bagi kreditor. Sedangkan dana yang berasal
dari luar adalah modal yang berasal dari kreditur (panyandang dana), modal
inilah yang merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan (Bambang Riyanto,
1980).
Tujuan dari manajemen struktur modal
atau capital structure management adalah menggabungkan sumber – sumber dana
yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasi. Dengan kata lain, tujuan ini
dapat dilihat sebagai pencarian gabungan dana yang akan meminimumkan biaya
modal dan dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, dapat
kita sebut sebagai struktur modal yang optimal (Ahmad Rodoni dan Herni Ali,
2010).
b)
Teori Struktur Modal
1)
Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya
struktur modal yang optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap
Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh
nilai perusahaan yang optimal.
2)
Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal tidak
mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini telah dimasukkan faktor pajak. Sehingga
nilai Perusahaan dengan hutang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan
tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak.
3)
Teori Pecking Order
Teori Pecking Order menjelaskan mengapa perusahaan
yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat
hutang yang lebih kecil. Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan
prefensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan dalam Teori Pecking Order
adalah sebagai berikut :
a.
Perusahaan memilih pandangan internal. Dana
internal tersebut diperoleh dari laba (keuntungan) yang dihasilkan dari
kegiatan perusahaan.
b.
Perusahaan menhitung target rasio pembayaran
didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi.
c.
Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung
dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa
diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan
lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat saat tertentu
dan akan lebih kecil pada saat yang lain.
d.
Jika padangan eksternal diperlukan, perusahaan
akan mengeluarkansurat berharga yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan
memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran seperti obligasi
konvertibel, dan kemudian barangkali saham sebagai pilihan terakhir.
4)
Financial Distress Dan Agency Costs
Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami
kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan mengalami
kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan yang disebabkan oleh:
keterpaksaan menjual aktiva dibawah harga pasar, biaya likuidasi perusahaan,
rusaknya aktiva tetap dimakan waktu sebelum terjual, dan sebagainya. Agency
costs atau biaya keagenan adalah biaya yang timbul karena perusahaan
menggunakan hutang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan (pemegang
saham) dan kreditor. Biaya keagenan ini muncul dari problem keagenan. Jika
perusahaan menggunakan utang, ada kemungkinan pemilik perusahaan melakukan
tindakan yang merugikan kreditor.
5)
Model trade off
Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers
(2001:81), “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu,
dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya
kesulitan keuangan (financial distress)”.Biaya kesulitan keuangan (financial
distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan
biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas
suatu perusahaan.Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal
memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan
biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap mempertahankan
asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat
penggunaan utang.
6)
Teori informasi tidak simetris
Awal dekade 1950-an, Gordon Donaldson dari Harvard
University mengajukan teori tentang informasi asimetris. Asymmetric information
adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari
pihak lain. Karena asymmetric information, manajemen perusahaan tahu lebih
banyak tentang perusahaan dibanding investor di pasar modal. Menurut Martono
dan D. Agus Harjito (2000:240) struktur modal yang optimal dapat diartikan
sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal
keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga akan memaksimalkan nilai
perusahaan.
Penulis:
Ryan Riyadi (49214893)
3DA02
Sumber Referensi:
http://sitipurwitosari.blogspot.co.id/2013/05/fungsi-manajemen-keuangan-menyangkut-3.html
http://arissusetyo.blogspot.co.id/2012/12/keputusan-investasi.html
http://lybar-accounting.blogspot.co.id/2015/05/modal-struktur-modal-dan-jenis-modal.html
0 komentar :
Posting Komentar