A. Pengertian
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir
(2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang
terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis
laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat. Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan
keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya
di masa depan.
Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses
untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk
mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan
cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam
suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio
laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan
dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.
B. Tujuan
Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan
keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari
unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping
pihak manajemen perusahaan. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk
meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang
timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan
menilai keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan
dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat
apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup
penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus
faktual dan dapat diukur secara objektif.
Beberapa tujuan laporan
keuangan dari berbagai sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1)
Informasi posisi laporan keuangan yang
dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai
laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak
keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
2)
Informasi keuangan perusahaan diperlukan
juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di
masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau
lebih menguntungkan.
3)
Informasi perubahan posisi keuangan
perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi
perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan,
laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi.
C. Manfaat
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap
(2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1)
Dapat memberikan informasi yang lebih
luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2)
Dapat menggali informasi yang tidak tampak
secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di
balik laporan keuangan (implicit).
3)
Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung
dalam laporan keuangan.
4)
Dapat membongkar hal-hal yang bersifat
tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari
luar perusahaan.
5)
Mengetahui sifat-sifat hubungan yang
akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan
seperti untuk prediksi, peningkatan.
6)
Dapat memberikan informasi yang diinginkan
oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari
suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara
lain:
a) Dapat
menilai prestasi perusahaan
b) Dapat
memproyeksi laporan perusahaan
c) Dapat
menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:
i. Posisi
keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)
ii. Hasil
Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)
iii. Likuiditas
iv. Solvabilitas
v. Aktivitas
vi. Rentabilitas
atau Profitabilitas
vii. Indikator
Pasar Modal
d) Menilai
perkembangan dari waktu ke waktu
e) Menilai
komposisi struktur keuangan, arus dana
7)
Dapat menentukan peringkat (rating)
perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
D. Metode
dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir
(2010:36), ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis
laporan keuangan, yaitu analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis
horisontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan
untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui
perkembangannya. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang
dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
memperbandingkan antara akun yang satu dengan akun yang lain dalam laporan
keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil
operasi pada saat itu saja.
Menurut Munawir
(2010:36-37), teknik analisis laporan keuangan terdiri dari :
1)
Analisis Perbandingan Laporan Keuangan,
adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan
untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a)
Data absolut atau jumlah-jumlah dalam
rupiah.
b)
Kenaikan atau penurunan dalam jumlah
rupiah.
c)
Kenaikan atau penurunan dalam persentase.
d)
Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
e)
Persentase dalam total.
Analisis dengan menggunakan metode ini
akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang
memerlukan penelitian lebih lanjut.
2)
Trend atau tendensi atau posisi dan
kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (Trend Percentage
Analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi
daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau
bahkan turun.
3)
Laporan dengan persentase per komponen
(Common Size Statement), adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
persentase investasi pada masing-masing aset terhadap total asetnya, juga untuk
mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4)
Analisis Sumber dan Penggunaan Modal
Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan
modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam
periode tertentu.
5)
Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash
Flow Statement Analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan
uang kas selama periode tertentu.
6)
Analisis Rasio, adalah suatu metode
analisis untuk mengetahui hubungan dari akun-akun tertentu dalam neraca atau
laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7)
Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross
Profit Analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan
laba kotor suatu perusahaan dari suatu periode ke periode yang lain atau
perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk
periode tersebut.
8)
Analisis Break Even, adalah suatu analisis
untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan
agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh
keuntungan. Dengan analisis ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan
atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Metode dan teknik
analisis manapun yang digunakan, kesemuanya itu merupakan permulaan dari proses
analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan, dan setiap metode
analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data lebih
dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
E. Kelemahan
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap
(2009:203), kelemahan analisis laporan keuangan adalah :
1)
Analisis laporan keuangan didasarkan pada
laporan keuangan, oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu
diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah.
2)
Objek analisis laporan keuangan hanya
laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya
angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek-aspek lainnya
seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen,
budaya perusahaan dan budaya masyarakat.
3)
Objek analisis adalah data historis yang
menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.
Penulis:
Ryan
Riyadi (49214893)
3DA02
Sumber
Referensi:
http://fadhilanalisis.blogspot.co.id/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-tujuan-analisis-laporan-keuangan.html
0 komentar :
Posting Komentar